Selasa, 17 Januari 2012

BrownVanilla part 1





BrownVanilla
Created by Firnanda ‘onist’ Pangestuti





BAB I
Semua ini baru DIMULAI
Suasana kelas XII.IA 1 siang itu begitu tenang. Hanya ada suara guru bahasa inggris yang sedang menerangkan dan suara-suara pensil atau pulpen yang jatuh sesekali. Di baris tengah kelas itu tampak seorang gadis sedang mencoret-coret secarik kertas di mejanya. Entah apa yang di tulisnya,yang pasti ini kebiasaan yang sering dia lakukan saat dia merasa jenuh mendengarkan guru yang sedang menerangkan di ddepan kelas.
Gadis itu wenda sosok gadis ceria dan cukup slengean. Itu lah sosok yang teman-temannya kenal. Wenda termasuk gadis yang suka semaunya sendiri tetapi sifatnya ini kadang membawa keceriaan tersendiri di kelas itu. Sifat itu yang sering membuatnya disukai banyak teman cowok-nya. Tapi wen sangat susah jatuh cinta. Dia terus menulis di atas sebuah kertas.
Cintaku bukan mengenal berapa nominal yang bisa kau sebut
Bukan tentang berapa rupiah yang bisa kau berikan
Bukan tentang apa yang kau punya
Bukan tentang bumi
Bukan tentang langit
Bukan pula tentang matahari
Cinta ini pelangi
Yang bisa kau liat secara cuma-cuma setelah hujan di hidupmu....'
Tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi wenda. Dia tampak mencoba melihat apa yang ada di depan kelasnya. Setelah orang yang mengetuk pintu kelasnya memasuki kelasnya wen tampak makin penasaran. Orang itu ternyata wali kelasnya. Rasa penasarannya makin besar. Apa lagi dengan seorang laki-laki manis yang berjalan di belakang wali kelasnya itu.
“permisi bu saya mau mengantarkan siswa baru kekelas ini” ucap wali kelas itu
Teman-temannya mulai ramai tapi wen biasa saja. Wen tampak menikmati apa yang sedang dia lihat. Cowok itu tampak Cool dan agak malu-malu. Wen sersenyum melihat tingkah cowo itu. Sementara teman-temannya terutama yang cewek bertanya tentang siapa cowok itu sebenarnya. Wen melanjutkan kegiatan membuang penatnya yang sempat berhenti karna gangguan cowo yang menurut Wen cukul aneh
            Cintaku memang tak seterang matahari yang menyinari harimu
Tapi cintaku ingin sesetia bulan yang senantiasa menerangi malam gelapmu
Cinta ini bukan tentang siapa dirimu
Bukan tentang dimana asalmu
Atau apa kelebihanmu
Tapi cinta ini tentang hitam yang kau rubah menjadi putih
Tentang putih yang kau lukis menjadi warna-warni
Ku harap cinta ini bukan angin yang bisa berubah haluan sesukanya
Ku ingin CINTA INI AIR
Entah berapa lama matanya tidak tertuju kedepan kelas. Dan saat dia melihat ke depan kelas cowo itu sudah menghilang dan pelajaran bahasa inggris pun hampir selesai. Wen baru sadar saat dari belakang ada yang mencolek pundaknya. Wen tampak kaget ketika dia melihat siapa yang dia lihat di belakangnya adalah cowo yang tadi berada di depan kelas. Dia anak baru itu. Beberapa saat wenda terdiam memperhatikan cowo itu entah apa yang cowok itu katakan
“hey..boleh minjem pulpennya? Gue ga’ bawa pulpen”kata cowo itu mengulang kata-katanya. Cowo itu tampaknya tau kalau wenda benar-benar sedang tidak konsentrasi
“oh ia,”jawab wenda singkat lalu mencoba mencari pulpen yang ada di tempat pensilnya lalu memberikannya kepada anak baru itu
“Gue Vanno”kata cowo itu menyebutkan namanya
             Wenda tidak memperdulikan apa yang vanno katakan dia langsung memalingkan mukanya lagi. Dan kali ini dia mencoba focus pada buku bahasa inggrisnya.
            Vanno ternyata tipe cowo yang gampang bergaul,tidak seperti kelihatannya vanno ternyata cukup asik dan enak di ajak ngomong. Buktinya hanya butuh waktu beberapa jam dia sudah bisa akrab dengan teman-teman di kelasnya. Terutama teman-teman cowoknya.
            Sementara itu wenda asik bercanda dengan Nuna,teman sebangkunya. Dia tidak sadar di kelas bagian belakang kelasnya gerombolan cowok-cowok sedang diwawancarai oleh vanno tentang wenda. Gadis yang membuat dia penasaran. Semua yang ingin vanno tanyakan telah diceritakan oleh teman-teman barunya,mulai dari nama sampai kebiasaan wenda.
            Mata vanno tak lepas menatap wenda saat wenda terrtawa bersama dengan Nuna. Dia benar-benar mengamati wenda,dan terus mencari apa yang membuat gadis itu lebih menarik dari teman-temannya sedari tadi. Tak lama wenda mulai sadar diperhatikan. Dia memandang kearah belakang kelas. Dia menatap vanno dengan pandangan bingung tetapi sedetik kemudian tampak senyuman ramah dibibirnya. Dan dibalas senyuman yang sama oleh vanno.
“Wenda,Nuna nyanyi yuks” ajak dicky yang berada di belakang kelas bersama vanno dan teman-temannya yang lain.
Dicky ini salah satu cowo gila di kelas itu cita-citanya menjadi musisi kadang membuat dia berlebihan dan bersikap aneh seperti menyambung-nyambung lagu yang berbeeda atau bergaya seperti boys band.
Deting gitar dicky mulai mengawali intro lagu Tercipta Untukku milik Ungu. Suara nuna pun mengawali sair lagu itu. Dicky mengamati nuna saat dia bernyanyi. Sudah lama dicky memendam perasaannya pada nuna. Tapi dia takut menyatakannya. Hatinya mengatakan hal kebalikan dari apa yang dia inginkan.
aku ingin engkau slalu
hadir dan temani aku
disetiap langkah yang meyakiniku
kau tercipta untukku.
Meski waktu akan mampu
mengambil sluruh ragaku
ku ingin kau tau
ku slalu milikmu
yang mencintaimu
sepanjang hidupku
Suara wenda dan vanno mengakhiri lagu itu. Lalu tepuk tangan dari teman-teman mereka menggema di ruangan itu.
“suara lo bagus ternyata van”kata dicky sambil menepuk pundak Vanno
“alahh biasa dick”jawab vanno merendah
“Vokalis?”
“bukan,,Cuma pernah punya band aja”
“pegang apa dulunya”Tanya dicky ingin tau
“Bass”kata vanno santai
“wahhh… pas noh”Wenda mencoba bergabung dalam pembicaraan mereka
“pas apanya?”Tanya nuna dan dicky kompak
“pas donk,kata si deni cagur kalo bassis tuh pinter mencabik-cabik hati lohhh…        Hahahahaha”kata wenda
“hooo dasar kesed,sukanya gombal..hahaha”kata nuna
Tawa mereka di kelas itu makin berderu dengan candaan yang saling melempar dari satu anak ke anak yang lain. Entah saling mengejek,gombalan atau lelucon garing jadi andalan mereka untuk menambah suasana hangat dan menyambut satu nama yang embuat mereka menjadi lengkap yaitu ‘VANNO NIK AGKASA’

wwwwwwwww

Hari itu waktu pulang sekolah Wenda pergi kesebuah warung baso kaki lima di jalan dekat rumahnya. Kebetulan hari itu ibunya sedang pergi dan wenda malas untuk memasak makan siangnya. Pada saat dia sedang menunggu bakso pesanannya terdengar suara merdu menyanyikan sebuah lagu yang baginya cukup familiar
izinkan aku untuk selingkuh
untuk sementara kau jauh
 dan bila ku kembali nanti
pastikan selingkuh kan ku akhiri
Otaknya langsung mengingat kejadian beberapa hari yang lalu di kelasnya,saat vanno memainkan gitar dicky dan menciptakan sebuah lagu yang menurut Wenda cukup konyol dan menyebalkan. Judulnya ‘Izinkan aku selingkuh’.Ya itu lagu yang di nyanyikan pengamen itu. Sedetik kemudian wenda menoleh kebelakang. Dan benar saja itu Vanno,hampir tak percaya Wenda melihatnya. Matanya sedikit mendelik tapi akhirnya dia mencoba tersenyum,membalas senyuman Vanno kepadanya. Setelah bakso pesanannya selesai Wenda langsung berjalan menghampiri Vanno.

“hay…”sapa Wenda pada Vanno
“hay juga..elo shock??”Tanya Vanno sambil menyunggingkan senyum
“sedikit”kata wenda
Mereka terdiam untuk sesaaat mencoba menenangkan diri masing-masing
“Vann..”panggil wenda”kamu,beneran ngamen?”
“emang kenapa? Pasti malu punya temen kaya gue?”
“enggak van sama sekali enggak…”kata wenda merasa bersalah
“sukur deh kalo enggak”
“elo kenapa ngamen?”
“karna gue hidup sendiri,gue cari tambahan wen”
“dan ngamen?”
“ia lah,mau jadi apa lagi? Asal halal gue jabanin deh?”
‘ohhhhhh” perasaan shock masih berkecamuk di hati wenda tapi dia coba tenang
“wen,please jangan bilang anak-anak ya gue…”
“ia Vann tenang aja,gue tau setiap orang berhak punya rahasia,mulut gue kekunci kok,”sambil pura pura menutup mulutnya,menguncinya dan memberikan kuncinya pada vanno
Vanno tersenyum tenang ”makasih ya wen”
“sama-sama Vann”

wwwwwwwww

Beberapa minggu setelah kehadiran Vanno banyak yang berubah di kelas itu. Terutama Wenda,mereka dekat akhir-akhir ini. Sebetulnya banyak hal yang tanpa sengaja membuat membuat mereka dekat salah satunya tugas kelompok bahasa inggris yang membuat mereka dekat. Bahkan teman-teman sekelas mereka banyak yang bilang kalo mereka pasangan yang serasi.
Tak hanya di kelas kedekatan mereka jelas terlihat saat mereka sms’an atau telfonan. Hampir tak tau waktu,kadang sampai jam 12 malam bahkan pernah sampai pagi hanya untuk berbicara tentang joke atau curhat hal-hal tertentu di hidup vanno. Setiap malam dilalui dengan canda mereka berdua entah itu tentang diri mereka masing-masing atau tentang teman-teman mereka. Apapun itu yang pasti menurut wenda berbicara dengan vanno adalah hal paling menarik saat ini.
Malam itu seperti biasa pukul 22.00 sepulang wenda siaran di radio sekolahnya, satu sms masuk di hapenya

  From:Vanno
  Hey,jelek lagi apa nih?


 
 



‘apaan nih bocah,dasar dah ni orang tukang ngejek,’batin wenda



     
  To:Vanno
Lagi duduk elo???
 
                                                









             From:Vanno
              Boleh Von gag gue?
              Kangen nihhh…
             Ceileh gayanya gueee
             hahahaahaha

 
 







                                                    
Wenda tak membalas sms itu. Dia sengaja menunggu cowo tengil itu menelfonnya. Hatinya deg-degan ga karuan menunggu telfon Vanno. Dia berusaha keras untuk mengendalikan perasaannya itu dan pasti dia bisa melakukannya. Tak lama kemudian ring tone hapenya yaitu ‘Facebook-Gigi’.
“hallo…WEn disini asalammu’alaikum”
“wa’allaikum salam jelek”
“apa-apaan Van???ih sukanya….”
“ngambek,ih gila cantik amat noh muka lo kalo lagi ngambek?hahaha FITNAH”
“terus terus maksudnya ape coba ngisengin gue? Sebel dahhhhh vanno gituuuu”
“hahaha enggak,cumin iseng”vanno berhenti sejenak menghabiskan tawanya
“Ada yang mau gue tanyain wen”
“apa?”jawab wenda penasaran
“lo tau ga sih? Siapa ya yang siaran di Radio Rajawali? Cewe dia…”
‘deg’ Wenda kaget mendengar pertanyaan Vanno,jelas dia yang siaran diradio sekolah yang namanya radio Rajawali. Tapi dia sengaja nyambungiin identitasnya ke semua orang. Karna kalo banyak orang yang tau pasti dia ga bisa objektif dan professional dalam ngejalanin profesinya sebagai penyiar.
“gue ga tau vann,kenape emangnya?”
“bagus sih suaranya,gue suka”
“hahahaha gue ga pernah dengerin radio sih vann”
“aduhhh gue tanya sana sini ga ada yang tau, bingung gue”
“kesian amat yang lagi penasaran,cup cup vanno jangan nangis hahahaha”
“ngejek dah situ sesuka elo”
“yeee lo juga suka ngejek guenya yang di ejek biasa ajahhh”
“lo boleh keluar malem ga wen?”tanya Vanno serius
“ga lahhh,cewe guenya Van keluar malem jam berapa?”
“sekarang sih tapi ga usah lah kesian elonya”
“sorry”
“ga papa,guenya ngerti lahhh,udah ya wen ada gangguan nih,bye..see you”
“bye.. see you to vann”
Telfon pun terputus,wenda tau yang Vanno sebut gangguan itu pasti cewenya. Namanya melan. Melan tuh emang cewenya Vanno udah 3 bulan mereka pacaran tapi Vanno sama sekali ga punya perasaan ke Melan. Vanno bilang semua itu bagian dari keterpaksaan. Melan yang nembak Vanno. Dan karna jasa ayah Melan,Vanno tidak bisa menolak cinta melan. Walau sebenarnya perasaan Vanno sekarang hanya untuk Wenda.
Yah Wenda hanya bisa diam menerima semua kenyataan yang ada tentang Vanno,dia toh ya dia tidak bisa merubah keadaan yang telah terjadi. Dia pernah berkata ‘andai lebih cepat mengenal kamu mungkin tak akan aku kehilanganmu sebelum memilikimu Van’ tapi akhirnya dia sadar mungkin Wenda dan vanno belum saatnya bersama. Dan wenda yakin pada saatnya nanti mereka bisa bersama semuanya pasti akan lebih indah. Seperti kata Vanno waktu mereka dan teman-teman kelasnya  sedang melihat pelangi di depan kelasnya setelah hujan yang deras sepanjang hari
“lo tau istimewanya pelangi wen?”Tanya Vanno sambil memandang pelangi
“warna warni kan jadi indah banget langitnya karna ada pelangi”
“salah,”
“trus?”
“pelangi indah karna dia datang sehabis hujan coba dia datang setiap hari nongkrong noh di langit,pasti kita biasa aja deh litanya,pelangi sempurna karna hujan, mereka senyawa, sekata, dan setujuan,pelangi dan hujan sama-sama ngajarin tentang hidup. Hujan ngajarin kita nangis dan pelangi ngajarin kita tentang kesenangan yang akan kita raih setelah kita usaha. Walau kita harus nangis,tapi semua akan indah pada waktunya kaya pelangi”
“hahaha dewasa juga ternyata lo vann”
“pelangi itu ada disebelah gue,,hahaha ya elah ngegombal”katanya sambil tertawa terbahak
Itulah yang selalu Vanno dan Wenda yakini mereka itu bagai pelangi. Dan mereka
pasti bakalan indah. Nanti pada waktunya hujan ini selesai dan menjadikan mereka pelangi yang menghiasi hari mereka.

wwwwwwwww
         
          Thanks udah baca ‘BrownVanilla’ edisi I (Bab I)
            Di tunggu saran dan kritiknya
            Di email: Firpang_2208@ymail.com
            Or di facebook: Firnanda Anggara (nanchy_bronis@ymail.com)
            Atau di langsung juga boleh Smk Vip Al-huda kelas XII A cari aja Firnanda Pangestuti pasti pada tau semua (sok tenar ni orang)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar