BrownVanilla
Created
by Firnanda ‘onist’ Pangestuti
BAB I
Semua
ini baru DIMULAI
Suasana kelas XII.IA 1 siang itu begitu tenang. Hanya ada
suara guru bahasa inggris yang sedang menerangkan dan suara-suara pensil atau
pulpen yang jatuh sesekali. Di baris tengah kelas itu tampak seorang gadis
sedang mencoret-coret secarik kertas di mejanya. Entah apa yang di
tulisnya,yang pasti ini kebiasaan yang sering dia lakukan saat dia merasa jenuh
mendengarkan guru yang sedang menerangkan di ddepan kelas.
Gadis itu wenda sosok gadis ceria dan cukup slengean. Itu
lah sosok yang teman-temannya kenal. Wenda termasuk gadis yang suka semaunya
sendiri tetapi sifatnya ini kadang membawa keceriaan tersendiri di kelas itu.
Sifat itu yang sering membuatnya disukai banyak teman cowok-nya. Tapi wen
sangat susah jatuh cinta. Dia terus menulis di atas sebuah kertas.
‘Cintaku
bukan mengenal berapa nominal yang bisa kau sebut
Bukan tentang berapa rupiah
yang bisa kau berikan
Bukan tentang apa yang kau
punya
Bukan tentang bumi
Bukan tentang langit
Bukan pula tentang matahari
Cinta ini pelangi
Yang bisa kau liat secara
cuma-cuma setelah hujan di hidupmu....'
Tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi wenda.
Dia tampak mencoba melihat apa yang ada di depan kelasnya. Setelah orang yang
mengetuk pintu kelasnya memasuki kelasnya wen tampak makin penasaran. Orang itu
ternyata wali kelasnya. Rasa penasarannya makin besar. Apa lagi dengan seorang
laki-laki manis yang berjalan di belakang wali kelasnya itu.
“permisi bu saya mau mengantarkan siswa baru kekelas ini”
ucap wali kelas itu
Teman-temannya mulai ramai tapi wen biasa saja. Wen tampak
menikmati apa yang sedang dia lihat. Cowok itu tampak Cool dan agak malu-malu.
Wen sersenyum melihat tingkah cowo itu. Sementara teman-temannya terutama yang
cewek bertanya tentang siapa cowok itu sebenarnya. Wen melanjutkan kegiatan
membuang penatnya yang sempat berhenti karna gangguan cowo yang menurut Wen
cukul aneh
‘Cintaku
memang tak seterang matahari yang menyinari harimu
Tapi cintaku ingin sesetia
bulan yang senantiasa menerangi malam gelapmu
Cinta ini bukan tentang
siapa dirimu
Bukan tentang dimana asalmu
Atau apa kelebihanmu
Tapi cinta ini tentang hitam
yang kau rubah menjadi putih
Tentang putih yang kau lukis
menjadi warna-warni
Ku harap cinta ini bukan
angin yang bisa berubah haluan sesukanya
Ku ingin CINTA INI AIR’
Entah berapa lama matanya tidak tertuju kedepan kelas. Dan
saat dia melihat ke depan kelas cowo itu sudah menghilang dan pelajaran bahasa
inggris pun hampir selesai. Wen baru sadar saat dari belakang ada yang mencolek
pundaknya. Wen tampak kaget ketika dia melihat siapa yang dia lihat di
belakangnya adalah cowo yang tadi berada di depan kelas. Dia anak baru itu.
Beberapa saat wenda terdiam memperhatikan cowo itu entah apa yang cowok itu
katakan
“hey..boleh minjem pulpennya? Gue ga’ bawa pulpen”kata cowo
itu mengulang kata-katanya. Cowo itu tampaknya tau kalau wenda benar-benar
sedang tidak konsentrasi
“oh ia,”jawab wenda singkat lalu mencoba mencari pulpen
yang ada di tempat pensilnya lalu memberikannya kepada anak baru itu
“Gue Vanno”kata cowo itu menyebutkan namanya
Wenda tidak
memperdulikan apa yang vanno katakan dia langsung memalingkan mukanya lagi. Dan
kali ini dia mencoba focus pada buku bahasa inggrisnya.
Vanno ternyata tipe cowo yang gampang bergaul,tidak
seperti kelihatannya vanno ternyata cukup asik dan enak di ajak ngomong.
Buktinya hanya butuh waktu beberapa jam dia sudah bisa akrab dengan teman-teman
di kelasnya. Terutama teman-teman cowoknya.
Sementara itu wenda asik bercanda dengan Nuna,teman
sebangkunya. Dia tidak sadar di kelas bagian belakang kelasnya gerombolan
cowok-cowok sedang diwawancarai oleh vanno tentang wenda. Gadis yang membuat
dia penasaran. Semua yang ingin vanno tanyakan telah diceritakan oleh
teman-teman barunya,mulai dari nama sampai kebiasaan wenda.
Mata vanno tak lepas menatap wenda saat wenda terrtawa
bersama dengan Nuna. Dia benar-benar mengamati wenda,dan terus mencari apa yang
membuat gadis itu lebih menarik dari teman-temannya sedari tadi. Tak lama wenda
mulai sadar diperhatikan. Dia memandang kearah belakang kelas. Dia menatap
vanno dengan pandangan bingung tetapi sedetik kemudian tampak senyuman ramah
dibibirnya. Dan dibalas senyuman yang sama oleh vanno.
“Wenda,Nuna nyanyi yuks” ajak dicky yang berada di belakang
kelas bersama vanno dan teman-temannya yang lain.
Dicky ini salah satu cowo gila di kelas itu cita-citanya
menjadi musisi kadang membuat dia berlebihan dan bersikap aneh seperti
menyambung-nyambung lagu yang berbeeda atau bergaya seperti boys band.
Deting gitar dicky mulai mengawali intro lagu Tercipta
Untukku milik Ungu. Suara nuna pun mengawali sair lagu itu. Dicky mengamati
nuna saat dia bernyanyi. Sudah lama dicky memendam perasaannya pada nuna. Tapi
dia takut menyatakannya. Hatinya mengatakan hal kebalikan dari apa yang dia
inginkan.
“aku ingin engkau slalu
hadir dan temani aku
disetiap langkah yang meyakiniku
kau tercipta untukku.
Meski waktu akan mampu
mengambil sluruh ragaku
ku ingin kau tau
ku slalu milikmu
yang mencintaimu
sepanjang hidupku”
Suara wenda dan vanno mengakhiri lagu itu. Lalu tepuk
tangan dari teman-teman mereka menggema di ruangan itu.
“suara lo bagus ternyata van”kata dicky sambil menepuk
pundak Vanno
“alahh biasa dick”jawab vanno merendah
“Vokalis?”
“bukan,,Cuma pernah punya band aja”
“pegang apa dulunya”Tanya dicky ingin tau
“Bass”kata vanno santai
“wahhh… pas noh”Wenda mencoba bergabung dalam pembicaraan
mereka
“pas apanya?”Tanya nuna dan dicky kompak
“pas donk,kata si deni cagur kalo bassis tuh pinter
mencabik-cabik hati lohhh… Hahahahaha”kata
wenda
“hooo dasar kesed,sukanya gombal..hahaha”kata nuna
Tawa mereka di kelas itu makin berderu dengan candaan yang
saling melempar dari satu anak ke anak yang lain. Entah saling
mengejek,gombalan atau lelucon garing jadi andalan mereka untuk menambah
suasana hangat dan menyambut satu nama yang embuat mereka menjadi lengkap yaitu
‘VANNO NIK AGKASA’
wwwwwwwww
Hari itu waktu pulang sekolah Wenda pergi kesebuah warung
baso kaki lima di jalan dekat rumahnya. Kebetulan hari itu ibunya sedang pergi
dan wenda malas untuk memasak makan siangnya. Pada saat dia sedang menunggu
bakso pesanannya terdengar suara merdu menyanyikan sebuah lagu yang baginya
cukup familiar
“izinkan aku untuk selingkuh
untuk sementara kau jauh
dan bila ku kembali
nanti
pastikan selingkuh kan ku akhiri”
Otaknya langsung mengingat kejadian beberapa hari yang lalu
di kelasnya,saat vanno memainkan gitar dicky dan menciptakan sebuah lagu yang
menurut Wenda cukup konyol dan menyebalkan. Judulnya ‘Izinkan aku selingkuh’.Ya
itu lagu yang di nyanyikan pengamen itu. Sedetik kemudian wenda menoleh
kebelakang. Dan benar saja itu Vanno,hampir tak percaya Wenda melihatnya.
Matanya sedikit mendelik tapi akhirnya dia mencoba tersenyum,membalas senyuman
Vanno kepadanya. Setelah bakso pesanannya selesai Wenda langsung berjalan
menghampiri Vanno.
“hay…”sapa Wenda pada Vanno
“hay juga..elo shock??”Tanya Vanno sambil menyunggingkan
senyum
“sedikit”kata wenda
Mereka terdiam untuk sesaaat mencoba menenangkan diri
masing-masing
“Vann..”panggil wenda”kamu,beneran ngamen?”
“emang kenapa? Pasti malu punya temen kaya gue?”
“enggak van sama sekali enggak…”kata wenda merasa bersalah
“sukur deh kalo enggak”
“elo kenapa ngamen?”
“karna gue hidup sendiri,gue cari tambahan wen”
“dan ngamen?”
“ia lah,mau jadi apa lagi? Asal halal gue jabanin deh?”
‘ohhhhhh” perasaan shock masih berkecamuk di hati wenda
tapi dia coba tenang
“wen,please jangan bilang anak-anak ya gue…”
“ia
Vann tenang aja,gue tau setiap orang berhak punya rahasia,mulut gue kekunci
kok,”sambil pura pura menutup mulutnya,menguncinya dan memberikan kuncinya pada
vanno
Vanno
tersenyum tenang ”makasih ya wen”
“sama-sama
Vann”
wwwwwwwww
Beberapa minggu setelah kehadiran Vanno banyak yang berubah
di kelas itu. Terutama Wenda,mereka dekat akhir-akhir ini. Sebetulnya banyak
hal yang tanpa sengaja membuat membuat mereka dekat salah satunya tugas
kelompok bahasa inggris yang membuat mereka dekat. Bahkan teman-teman sekelas
mereka banyak yang bilang kalo mereka pasangan yang serasi.
Tak hanya di kelas kedekatan mereka jelas terlihat saat
mereka sms’an atau telfonan. Hampir tak tau waktu,kadang sampai jam 12 malam
bahkan pernah sampai pagi hanya untuk berbicara tentang joke atau curhat
hal-hal tertentu di hidup vanno. Setiap malam dilalui dengan canda mereka berdua
entah itu tentang diri mereka masing-masing atau tentang teman-teman mereka.
Apapun itu yang pasti menurut wenda berbicara dengan vanno adalah hal paling
menarik saat ini.
Malam itu seperti biasa pukul 22.00 sepulang wenda siaran
di radio sekolahnya, satu sms masuk di hapenya
|
‘apaan nih bocah,dasar dah ni orang tukang ngejek,’batin
wenda
Lagi
duduk elo???
|
|
Wenda tak membalas sms itu.
Dia sengaja menunggu cowo tengil itu menelfonnya. Hatinya deg-degan ga karuan
menunggu telfon Vanno. Dia berusaha keras untuk mengendalikan perasaannya itu
dan pasti dia bisa melakukannya. Tak lama kemudian ring tone hapenya yaitu
‘Facebook-Gigi’.
“hallo…WEn disini
asalammu’alaikum”
“wa’allaikum salam jelek”
“apa-apaan Van???ih sukanya….”
“ngambek,ih gila cantik amat
noh muka lo kalo lagi ngambek?hahaha FITNAH”
“terus terus maksudnya ape
coba ngisengin gue? Sebel dahhhhh vanno gituuuu”
“hahaha enggak,cumin
iseng”vanno berhenti sejenak menghabiskan tawanya
“Ada yang mau gue tanyain wen”
“apa?”jawab wenda penasaran
“lo tau ga sih? Siapa ya yang
siaran di Radio Rajawali? Cewe dia…”
‘deg’ Wenda kaget mendengar
pertanyaan Vanno,jelas dia yang siaran diradio sekolah yang namanya radio
Rajawali. Tapi dia sengaja nyambungiin identitasnya ke semua orang. Karna kalo
banyak orang yang tau pasti dia ga bisa objektif dan professional dalam
ngejalanin profesinya sebagai penyiar.
“gue ga tau vann,kenape
emangnya?”
“bagus sih suaranya,gue suka”
“hahahaha gue ga pernah
dengerin radio sih vann”
“aduhhh gue tanya sana sini ga
ada yang tau, bingung gue”
“kesian amat yang lagi
penasaran,cup cup vanno jangan nangis hahahaha”
“ngejek dah situ sesuka elo”
“yeee lo juga suka ngejek
guenya yang di ejek biasa ajahhh”
“lo boleh keluar malem ga
wen?”tanya Vanno serius
“ga lahhh,cewe guenya Van
keluar malem jam berapa?”
“sekarang sih tapi ga usah lah
kesian elonya”
“sorry”
“ga papa,guenya ngerti lahhh,udah
ya wen ada gangguan nih,bye..see you”
“bye.. see you to vann”
Telfon pun terputus,wenda tau
yang Vanno sebut gangguan itu pasti cewenya. Namanya melan. Melan tuh emang
cewenya Vanno udah 3 bulan mereka pacaran tapi Vanno sama sekali ga punya
perasaan ke Melan. Vanno bilang semua itu bagian dari keterpaksaan. Melan yang
nembak Vanno. Dan karna jasa ayah Melan,Vanno tidak bisa menolak cinta melan.
Walau sebenarnya perasaan Vanno sekarang hanya untuk Wenda.
Yah Wenda hanya bisa diam
menerima semua kenyataan yang ada tentang Vanno,dia toh ya dia tidak bisa
merubah keadaan yang telah terjadi. Dia pernah berkata ‘andai lebih cepat
mengenal kamu mungkin tak akan aku kehilanganmu sebelum memilikimu Van’ tapi
akhirnya dia sadar mungkin Wenda dan vanno belum saatnya bersama. Dan wenda
yakin pada saatnya nanti mereka bisa bersama semuanya pasti akan lebih indah.
Seperti kata Vanno waktu mereka dan teman-teman kelasnya sedang melihat pelangi di depan kelasnya
setelah hujan yang deras sepanjang hari
“lo tau istimewanya pelangi
wen?”Tanya Vanno sambil memandang pelangi
“warna warni kan jadi indah
banget langitnya karna ada pelangi”
“salah,”
“trus?”
“pelangi
indah karna dia datang sehabis hujan coba dia datang setiap hari nongkrong noh
di langit,pasti kita biasa aja deh litanya,pelangi sempurna karna hujan, mereka
senyawa, sekata, dan setujuan,pelangi dan hujan sama-sama ngajarin tentang
hidup. Hujan ngajarin kita nangis dan pelangi ngajarin kita tentang kesenangan
yang akan kita raih setelah kita usaha. Walau kita harus nangis,tapi semua akan
indah pada waktunya kaya pelangi”
“hahaha
dewasa juga ternyata lo vann”
“pelangi
itu ada disebelah gue,,hahaha ya elah ngegombal”katanya sambil tertawa terbahak
Itulah
yang selalu Vanno dan Wenda yakini mereka itu bagai pelangi. Dan mereka
pasti
bakalan indah. Nanti pada waktunya hujan ini selesai dan menjadikan mereka
pelangi yang menghiasi hari mereka.
wwwwwwwww
Thanks udah baca
‘BrownVanilla’ edisi I (Bab I)
Di tunggu saran dan kritiknya
Di email: Firpang_2208@ymail.com
Atau di langsung juga boleh Smk Vip
Al-huda kelas XII A cari aja Firnanda Pangestuti pasti pada tau semua (sok
tenar ni orang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar