Selasa, 17 Januari 2012

BrownVanilla Part 4




BrownVanilla
Created by Firnanda ‘onist’ Pangestuti








Bab IV
Aku hanya SIMPANAN-MU???

Pagi itu tak seperti biasanya, Wenda berjalan melalui lorong-lorong sekolahnya sendirian,tanpa vanno ada disampingnya. Tadi pagi Vanno sms Wen,dia minta maaf karna dia ga bisa berangkat bersama wenda karena akan mengantar Meylan berangkat sekolah.Mod-nya pagi ini benar-benar berantakan, tak ada senyum, tak ada keceriaan, di fikirannya hanya ada beribu fikiran negative tentang Vanno dan meylan. Dia merasa takut vanno akan meninggalkannya hanya karna meylan.
Sesampainya di kelas semua teman-temannya memandanginya aneh. Kecuali Nuna,dia sudah tau tentang masalah Wen dengan Vanno. Bahkan Wen sudah menceritakannya secara detail pada nuna. Dan sejak saat itu Nuna selalu saja menyalahkan Vanno bila ada kesedihan di hari-hari Wen.
“kenapa lo wen?”Tanya nuna, dia jelas tau jawaban mengapa nuna bersedih pagi itu
“ga papa kok… suntuk dikit gara-gara si panoo telat bangun,jadi ga bisa berangkat bareng dia deh… emang bikin emosi no bocah atu”jawab wenda sambil tersenyum kaku
“telat bangun?”
“ia lah emang kemana lagi sih dia kalo ga sama gue na? dia kan udah kaya buntut gue,dimana ada Wenda disitu ada Vanno”
“udah lah wen,jangan kaya gini…”kata nuna sambil segera memeluk wenda
Air mata wenda mulai mengalir dari selah matanya. Dia tersedu di pelukan sahabatnya itu. dia terus mencaci dirinya sendiri karna terus mencintai Vanno dan tak bisa kehilangan Vanno
“pasti dia meluk melan pasti dia cium melan pasti dia sama melan…”kata wenda sambil menangis tersedu
“Ya Alloh wenda…ngapain lo mikir sampe kek gitu? Lo pernah diapain sama Vanno wen? Y a Tuhan wenda,wenda,kalo lo ga percaya sama dia mending lo mundur, percuma juga kalian mempertahanin hubungan yang kaya gini, makin lama makin nyakitin gue rasa….”
“jangan bilang apapun tentang gue ama Vanno,gue ga bisa denger kata ‘putus’ dari orang-orang,jelek banget tuh doa….seolah-olah ga ada yang seneng gue sama dia bareng”
“WEN!! Kata sapa gue ga seneng? Gue seneng liat lo bahagia,tapi ga suka bahagia lo dengan cara kek gini!!! Lo bisa dapet yang lebih baik dari dia wenda”
“GA ADA YANG LEBIH BAIK NUNA!!! STOP !!! gue ga mau bahas lagi”kata wenda kesal.
Nuna langsung mengeluarkan HP-nya dia langsung SMS ke Vanno



To:Vanno Angkasa
Lo dmn? Brkt skrg!!!!!
Wen nangis,dy bth lo cpt!!
 
 



                                                              
wwwwwwwww
Vanno langsung bergegas menuju sekolahnya. Dia tau benar perbuatannya telah membuat orang yang dia saying menangis dan bersedih. Tapi terlambat dia sampai setelah bel berbunyi dan saat masuk kelas sama sekali tak ada kesempatan untuk berbicara dengan Wenda.
Wen pun demikian dia ingin mengungkapkan unek-uneknya pada Vanno tapi seperti tak ada waktu untuknya berbicara pada Vanno. Mereka seolah sibuk sendiri. Padahal mereka satu kelas. ,Satu tempat, saling berdekatan tapi tak ada kesempatan untuk saling berbicara.
Akhirnya waktu pulang sekolah, wenda dan vanno sengaja berdiam dulu di kelas untuk membicarakan tentang mereka berdua. Wenda tak mau menghadapi semua dengan emosi tapi di hatinya telah berkobar api cemburu yang sangat panas.
“Maaf ya..”kata Vanno memulai pembicaraan
“maaf? Segitu sempitnya arti kata maaf di kamus kamu Vanno??”kata wenda emosi
“terus harus apa? Kamu lama kelamaan egois ya?”kata vanno kesal
“terus aku gitu yang selalu ngalah? Cape aku ngalah terus sama PACAR KAMU!!!”
“maksud kamu apa coba ngomong kek gitu?”
“sadar aja aku mulai sekarang…”kata wenda dia tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Itu benar-benar menyakitkan
“APA?” kata vanno kesal. Celotehan simpanan yang sering wenda ucapka akhir-akhir ini, benar-benar tak lucu baginya. Seolah-olah tak menghargai perjuangannya untuk memperjuangkan cinta mereka. Vanno tak pernah ingin menjadikan wenda sebagai simpanan andai saja tak pernah ada melan pasti wenda lah satu-satunya yang ada dihatinya. “SIMPANAN AKU GITU??? Ia kamu selingkuhan, simpanan, atau apalah yang sering kamu bikin becandaan itu!!!!wajar kalo kamu ga terima! Aku juga sadar aku mempermainkan hati kamu, kamu pasti mikir aku sengaja nyakitin hati kamu! Iakan??? Pasti mereka bilang aku kek gitu kan? Kenapa wen kamu ga kuat? Kamu ga sanggup? Aku yang akan mundur sekarang, OKEY AKU MUNDUR KALO KAMU BAHAGIA!!!!!” kata Vanno melanjutkan omongannya kali ini dia mulai cape
“kamu fikir aku ga pernah cape Van??? aku cape, cape banget ngadepin semua tingkah kamu dan PACAR kamu itu!!! puas kamu bikin aku ancur? Puas??? Seneng kamu bisa serasa main petak umpet? Kita kencan aja pake umpet-umpetan dari melan!!! Aku ga bisa Van terus terusan kaya gini aku cape!!!! Sekarang kalo aku suruh milih antara kamu atau aku sendiri pasti milih kamu, tapi kalo semua dikembaliin sama kamu? Pasti kamu lebih milih hidup kamu kan? Itu karna kamu ga bener-bener cinta sama aku sedangkan aku??? Kamu fikir bisa tenang aku kalo kamu ga ada? Bisa senyum aku kalo kamu jalan sama dia? Sakit van…  sakit….kalo aku mikir semua yang kita lakuin kamu lakuin juga sama dia….”
“terus intinya dimana rasa sayang kamu kalo kamu ga bisa percaya sama aku??? Siapa yang mau percaya sama aku kalo orang yang aku sayang aja ga percaya sama aku? Siapa yang berfikiran baik tentang aku kalo orang yang ngaku sayang ama aku aja mikir macem-macem tentang aku? Terus DIMANA INTI DARI KATA SAYANG DANKATA CINTANYA WENDA???” kata vanno berteriak
Wenda benar-benar sudah menangis sekarang, dia tak bisa menahan air matanya. Kata-kata Vanno benar-benar menyinggung perasaannya seolah tak menghargai hatinya sama sekali . Tapi Vanno pun demikian dia semakin lelah menjalani semua yang selalu berujung pertengkaran. Dan bukan tenang lagi jika dia dan wenda berdua tapi selalu PERSELISIHAN. Vanno benar-benar merasa di pojokan dan disalahkan.
“aku cape Vann”kata wenda sambil mencoba pergi dari kelasnya
“kalo kamu pergi besok pagi dan selamanya kamu ga akan pernah liat aku lagi wen!!!”
Wenda berhenti lalu meletakan tasnya lagi di lantai. Dia duduk di kursi paling depan “trus kamu maunya apa van? Aku harus gimana? Aku cape!!! Aku sakit!!!” kata wenda sambil menangis
“kamu fikir aku ga sakit? Sakit yang kamu rasain belom ada apa-apanya wen ketimbang sakit hati aku!!! Aku harus pura-pura sayang sama orang yang aku benci, aku harus jaga perasaan kamu, aku harus denger kata orang yang selalu mojokin dan nyalahin aku, aku harus selalu bohong dan jujur dalam waktu yang sama!!! Apa aku mau kaya gini? Enggak wen!!! Buat apa aku ngelangkah sejauh ini kalo ga demi kamu? Buat siapa lagi? Ga ada wen!!! Aku ga pengen selingkuh aku pengen setia !!! aku akan ngelakuin apapun demi buktiin ma kamu kalo aku setia ke kamu!!! tapi kamu ga bisa terima aku apa adanya!!! Kamu nyerah sebelum kita menang”
“kamu bilang aku ga bisa terima aku apa adanya??? Apa aku kurang terima ?? waktu aku tau kamu pengamen aku masih mau nerima kamu, waktu kamu bilang kamu masih sama melan aku masih mau jadi pacar kamu, apa aku kurang nerima kamu??? Kamu sama sekali bukan tipe aku vann, tapi aku serius,aku pengen terus sama kamu,tapi lama-lama aku cape kek gini terus vann”
“terus mau kamu apa wen???”
“aku mau sendiri!!!”
“okey!!! Aku biarin kamu sendiri!!! Terserah kamu sekarang!!!” vanno meninggalkan wenda tanpa menoleh sedikitpun
wwwwwwwww
Vanno menangis di balik helmnya. Dia benar-benar tak bisa kehilangan wenda. Dia sangat mencintai wenda, mungkin jika dia benar-benar kehilangan wenda hari itu dia akan mati. Hujan deras turun mengikuti derasnya air mata vanno. Keputus asaannya membuat dia semakin sesak nafas. Motornya berhenti di sebuah danau di pinggiran kota. Dia duduk di tepi danau yang airnya cukup tenang itu. dia mengeluarkan hapenya



To: Bunny-ku
Maaf aku maaf ku 
yang tak pahami semua inginmu
Maaf aku 
ku yang tak mampu 
iakan terus maumu
 
 




                                                             
Lalu dia meletakan hapenya di tanah.lalu merebahkan tubuhnya di rumput-rumput yang basah karna hujan dia memejamkan matanya sejenak. Di lihatnya bayangan wenda yang menangis tadi saat dia membentaknya. Pasti perasaan wenda sangat sakit. Tapi matanya langsung terbuka saat pikirannya menerawang pada omongan-omongan wenda yang menunjukan ketidak percayaannya kepada vanno. Vanno benar-benar kecewa kepada wenda. Hatinya seperti di bom oleh bahan yang lebih mematikan dari nuklir atau atom. Dan saat dia membuka matanya dia berteria
“LO PIKIR BUAT APA GUE LAKUIN SEMUA INI DEMI SIAPA? LO PIKIR GUE ADA DISINI BUAT APA??? LO PIKIR GUE MASIH BERTAHAN BUAT SIAPA KALO BUKAN BUAT LO WENDA!!!! APA LO GA PERNAH NGERASAIN SEMUA INI???”
Nafas vanno makin berburu dengan emosinya. Lirih dia meneruskan kalimatnya
“lo pengaruh terpenting di hidup gue, lo yang paling penting buat gue, tapi lo ga pernah yakin ga pernah percaya sedikitpun sama gue wen!! Siapa lagi yang mau percaya sama gue selain lo? siapa yang bisa ngertiin gue kalo bukan elo wen?!! Ini buat lo wen buat lo!!! kenapa lo gak pernah ngerasain sih?” mata vanno kembali terpejam sementara angin meniupkan air dari daun-daun pohon yang ada di sekitar vanno, dia sangat menikmati ketenangan itu meski tanpa wenda. Dan bagi vanno ketidak hadiran wenda adalah kecacatan di hidupnya.
wwwwwwwww
Wenda membaca sms vanno, dan kembali tersedu di kamarnya. Dia merasa bersalah kepada vanno. Dia memang bukan simpanan vanno sebenarnya. Vanno sering mengatakan bahwa wenda adalah hal yang terpenting di dunia vanno dan wenda percaya itu sebenarnya. Tapi entah setan apa yang tadi merasukinya hingga dia bisa sekasar itu pada vanno.
Wenda memikirkan yang baru saja dia lakukan pada vanno. Pasti itu sangat menyinggung hati vanno. Yang dia tau vanno ga suka membahas masalah melan saat bersama dia. Pantas saja vanno marah besar kepadanya dan membentaknya waktu dia mengeluarkan isi hatinya tadi. Benar kata vanno sakit yang dia rasakan ga sesakit hati vanno. Vanno lebih sakit berlipat lipat ganda dari pada wenda. Dia benar-benar merasa bersalah. Ingin rasanya dia mendatangi vanno dan meminta maafnya. Tapi nomer hape vanno pun tak aktif. Wenda benar-benar kuatir. Dia yang salah atas semua ini. Dan dia bingung bagai mana menebus kesalahannya pada vanno.
wwwwwwwww
Keesokan harinya vanno tak berangkat sekolah . wenda benar-benar merasa bersalah. Apa lagi nomer hape vanno pun ga aktif. Wenda benar-benar bingung di buatnya. Dia tak berfikiran macam-macam kali ini. Dia hanya takut bila mulai hari ini dia tak bisa bertemu vanno lagi seperti apa kata vanno kemaren.
Tapi kebuntuannya itu akhirnya terobati saat banyak laporan terkirin di hapenya. Entah berapa banyak sms yang dia kirim ke vanno dari tadi malam. Dan baru terkirim saat wenda pulang sekolah. Kemana saja vanno pasti dia benar-benra tak ingin wenda ganggu . pasti vanno benar-benar marah kepadanya. Air matanya mulai berlinang lagi tapi langsung dia hapus. Vanno ga pernah suka liat dia nangis.
Semua fikiran tentang vanno membuatnya sangat tidak konsentrasi sampai-sampai meleng waktu berjalan. Ketika wenda sedang menyebrangi jalan dia terserempet oleh mobil dan sialnya lagi mobil itu lari begitu saja. Wenda tidak terluka sedikitpun namun wenda sempat pingsan untuk beberapa saat.
Sore hari setelah kejadian itu banyak teman yang mendatanginya kerumah untuk menengok keadaanya tapi vanno tak muncul sama sekali. Padahal wenda menginginkan vanno datang dan menanyakan keadaanya. Apa vanno tak merasa kuatir atau malah vanno tidak tau dia kecelakaan atau saking dia tidak mau taunya dia tidak datang menemui wenda. Fikiran buruk mulai berkecamuk lagi di kepalanya. Vanno tidak datang sampai malam hari itu. dia benar-benar merasa di campakan. Vanno benar-benar tidak peduli dengan keadaannya sekarang, mungkin bila dia mati pun vanno tidak akan peduli, vanno benar-benar tidak menyayanginya. Fikir wenda malam itu.
wwwwwwwww
Ternyata jauh dari perkiraan wenda. Vanno sama sekali tak tau bahwa wenda kecelakaan. Keesokannya saat vanno sampai sekolah dan menyadari bahwa wenda tidak ada dia langsung menanyakan keberadaan dan keadaan wenda.
‘harusnya hari ini ada kabar baik buat kamu bunny’ batin vanno
Vanno menghawatirkan kaadaan wenda saat ini. D kelas dia sama sekali tidak konsentrasi. Sampai akhirnya dia mengajak diki untuk bolos dan menemaninya ke rumah wenda untuk menengok keadaan wenda saat itu
Mereka langsung melarikan diri dari sekolah. Di fikiran vanno sama sekali tak ada orang lain kecuali wenda. Sesampainya di depan rumah wenda dicky mengantarkan vanno masuk tetapi dia langsung pamit pulang untuk menghabiskan waktu nya di ruamhnya sendiri. Dicky jelas tau kalo mereka pasti akan menyelesaikan masallah dan dia tau dia akan merusak suasana. Lagipula dicky juga tak ingin jadi tim pendukung di pentengkaran mereka. Yang dia mau masalah wenda dan vanno cepat selesai agar mereka tak pernah bertengkar lagi.
Vanno duduk di sebelah tempat tidur wenda. Mata wenda terpejam saat itu. vanno mengelus dahi wenda penuh perasaan bersalah. sampai wenda terbangun dari tidurnya
“udah bangun bunny?”
“kamu??? Ngapain disini masih peduli ma aku?” Tanya wenda cuek
“heh!! Orang sakit ga bole marah-marah!! Jelas masih lah! Kamu fikir aku siapa kamu sampai ga peduli sama kamu?? SIMPANAN KAMU GITU?”
“aku yang simpanan kamu vanno!! Aku males berantem pulang sana!!”usir wenda
“jaoh-jaoh suruh pulang, ga kangen?
“aku lagi sebel ma kamu!”
“sebel kenapa? Gara-gara aku ga nengokin kamu bunny? Aku baru tau tadi pagi kalo kamu kecelakaan! Maaf ya!”
“kemaren kemana aja? Ini hasil kekuatiran aku! Puas kan liat aku sakit, udah sana kencan ma melan!”
“melan siapa? Ga tau aku siapa dia! Ya maaf ya bunny aku tuh abis nyelesaiin masalah aku sama mantan aku itu”
“mantan?”
“meylan sayang, aku putus sama dia! Udah seneng kamu sekarang? kamu satu-satunya sekarang!”
“ko bisa?”
“sebetulnya aku udah tau lama tentang perselingkuhannya melan, dan aku kemaren negesin sama melan kalo aku ga bisa terus sama dia dan dia pun gitu dia mutusin aku”
“serius vann,jangan bohong!!”
“serius lahh, seneng gak?”
“hahahahaha biasa aja sih!”
“ngomong-ngomong kamu beneran kecelakaan gara-gara mikrin aku?”
Wenda terdiam
“serius wenda?”
wenda mengangguk  perlahan
“Ya Alloh ko bisa? Pasti meleng kan? Semua gara-gara aku ga bisa ngejagain kamu! Aku emang salah! Salahin aku wen ayo sekarang kamu boleh nyalahin aku!”
“enggak kok sayang kamu ga salah,aku yang meleng aku yang salah!!”
“aku yang salah wen, apanya yang sakit?”
“tangan aku pergelangannya sedikit retak sama luka lecet doang, udah sih ga kenapa-napa lagi!”
Vanno memegang tangan wenda melihatnya perlahan-lahan lalu mencium jari-jarinya. Dalam. Dan vanno meneteskan air matanya.
“vanno?? Kok nangis sih ? kamu ga salah honey”kata wenda bingung
“aku ngerasa salah aja, pacar ga bener aku, ga bisa jagain cewenya, layak di hukum aku sayang!”
“enggak kok vanno..”
“mulai saat ini aku janji apapun yang terjadi aku bakal selalu bareng ma kamu ,jagain kamu ,ngawasin kamu, dang a pernah ada kata selingkuh lagi di kmus aku mulai detik ini”kata vanno tegas “biar semua sakit kamu aku nanggung juga, biar semua sedih kamu aku rasa juga biar semua perasaan yang ada di hati kamu aku juga tau, biar tiap kamu nangis aku ikut rasain semua tangisan kamu. Aku rela demi Alloh nanggung semua ini bareng sama kamu wen.. aku Sayang kamu”
Wenda mulai meneteskan air matanya terharu. Lalu sekali lagi vanno mencium bibir wenda lembut. Mereka bersatu dengan semua janji mereka. Semua itu terkabul. Sejak hari itu semua sakit mereka rasakan bersama.
wwwwwwwww
Thanks udah baca ‘BrownVanilla’ edisi IV (Bab IV)
          Di tunggu saran dan kritiknya
          Di email: Firpang_2208@ymail.com
          Or di facebook: Firnanda Anggara (nanchy_bronis@ymail.com)
          Atau di langsung juga boleh Smk Vip Al-huda kelas XII A cari aja Firnanda Pangestuti pasti pada tau semua (sok tenar ni orang)


Firnanda ‘onist’ Pangestuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar